Friday, May 01, 2009

terpampang di jidat : pakailah saya untuk anda!

Dela de mardeen, saya perkenalkan nama asli saya dengan senyum manis. Bukan nama sejenis Mulan Jameela (padahal aslinya wulansari) . Aslinya nama saya nyaris tanpa arti, bukan bahasa belanda atau nama turunan. de mardeen itu hanyalah singkatan kelahiran saya yang artinya dua enam maret delapan enam. mungkin sejenis Ian Kasela yang artinya ian dari kalimantan selatan, hahaha…
tapi apapun itu, orangtua saya mengharapkan hal yang tidak biasa dari saya. saya anak yang luar biasa. gitu mungkin maksudnya.
tapi saya bukan anak ajaib, atau anak anak yang sekolah di sekolah luar biasa. saya anak normal yang berusaha untuk luar biasa dibidang yang saya inginkan : art directing.

Saya cukup mengetahui proses art directing, tapi rasanya ko ga cukup. setiap ada proses, selalu ada pembelajaran baru. suatu hari saya pernah mendapat mandat membuat logo sebuah produk makanan. seperti biasa saya googling dan mencari logo-logo lain untuk referensi, tapi karena mentok dan diburu deadline, dengan licik saya memutuskan untuk menjiplak logo makanan luar yang feelnya sama dengan produk klein saya ini, cuman ganti warna aja. hehehe. namun, ketika proses tracing (mengubah objek bitmap menjadi vector) saya malah membuat logo yang sama sekali berbeda dengan feel yang saya inginkan! dari situ saya belajar bahwa, ide tidak ada yang original. proseslah yang akan membuatnya berbeda dan punya karakter sendiri.

Sebagai (calon) art director, saya lebih suka membaca dan menulis dibanding creating artwork. Karena saya melahirkan ide lebih banyak dari menulis dibanding menggambar, itulah sebabnya saya menamai karya saya dengan artwrote, karya seni visual yang terlahir dari tulisan.

di saat kuliah di iklan unpad, Saya (dan sekelompok teman-teman) sudah sadar diri dengan kurikulum kampus yang kurang praktikal. lalu kami mulai berinisiatif membuat TVC, rajin memasukkan entry untuk aktualisasi diri, mencari klien kecil untuk dijadikan ajang mengasah IMC, dll. hasilnya gold layang kancana dan finalis pinastika berhasil kami raih. sayangnya karena kesibukan masing-masing agency kecil dan cupu kami harus bubar jalan.

Tapi tenang, mereka mengolah mindset saya yang simple dan memandang permasalahan dengan point yang ringan menjadikan pola berpikir yang discloser. Suka ga suka, bilang saja.

Saya memang masih setipis kulit ari salak di dunia periklanan yang ganas ini, tapi saya selalu meluangkan botol diotak saya menjadi kosong sama sekali untuk menyerap sepenuhnya system paling basi sekalipun di agency anda, tapi saya akan isi penuh-penuh ketika skill saya saatnya diperlukan. Karena saya akan menjadi sejarah di dunia ini, kelak belasan tahun kedepan. Beware!

Public Relation for Anita Kastubi